Mungkin
teman-teman pernah mendengar istilah atau prinsip baja dan beton, sederhana dan
mudah diingat sekaligus suatu prinsip konstuksi yang paling mendasar. Kata-katanya
kira-kira seperti ini
“Beton,
itu kuat terhadap tekan, lemah terhadap tarik. Sedangkan baja, kuat terhadap
tarik, lemah terhadap tekan”
Hahahaha…. That’s
totally BULLSHIT.
Modulus elastisitas baja kurang lebih 200 GPa sedangkan beton hanya
sekitar 20-30 GPa atau hanya sepersepuluh nya, sedangkan kekuatan tekan dan
tarik baja relatif sama yaitu 240 – 450 MPa sedangkan kekuatan tekan beton
antara 20 – 30 MPa dan kekuatan tariknya hanya 1/8 – 1/10 kekuatan tekannya
saja, artinya baja lebih kuat segala-galanya dari pada beton. Hanya saja baja
lebih berat dan mahal daripada beton.
Dari
itu lah awal mula digunakannya beton bertulang, maksudnya adalah pada
tempat-tempat dimana beton mengalami kepayahan menerima tegangan yang
berlebihan, di situlah baja dimasukkan, tentunya dengan komposisi yang pas.
Pada
balok beton bertulang, kebanyakan kasus yang terjadi adalah beton retak akibat
kelebihan gaya pada posisi tarik (area bawah pada lapangan, area atas pada
tumpuan). Nah untuk itu kita akan coba simulasikan sebuah model balok setengah
bentang yang menerima beban merata. Silahkan dilihat gambar berikut.
Suatu
portal beton dengan balok ukuran 20 x 30 cm diatasnya balok tersebut panjang
4m. Pada balok itu diberikan beban merata. Kita akan mengambil setengah bagian dari segmen balok tersebut.
Kemudian
model Elemen Hingga nya dibuat.
Running Cantik....
Done...
Gambar Von Mises Stress pada Beton
Gambar Tegangan Tarik yang berkerja pada beton
Gambar Tegangan Tarik yang berkerja pada tulangan
Dapat
dilihat pada gambar diatas, area berwarna merah menandakan tegangan yang cukup
tinggi, pada area tumpuan, tegangan tarik sangat tinggi terjadi pada ruas atas
balok, sedangkan pada lapangan, tegangan tarik yang cukup besar terjadi pada
ruas bawah balok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar